Terkenang kami akan masa nan dahulu, mendengar kisah dari inyiak-inyiak kita perihal keadaan nagari kita selepas dikuasai komunis. Kami yakin sebagian besar dari engku telah banyak lupa dengan penderitaan yang dialami oleh inyiak-inyiak kita tersebut. Atau mungkin tiada tahu, karena tiada pernah mendapat warisan cerita perihal masa kelam tersebut. Atau ada pernah mendengar namun telah lupa, atau mungkin melupakan.
Pada masa itu tahun 1958 sekalian orang Minangkabau memberontak melawan kepada Pemerintah Pusat karena cemas dan khawatir melihat kedekatan Soekarno dengan Partai Kominis (PKI). Mungkin sebagian besar orang tua-tua kita tiada senang dengan istilah “Pemberontak” yang kami pakai. Karena menurut pandangan sekalian orang Minangkabau pada masa itu yang kita lakukan ialah tindakan “koreksi” terhadap Pemerintah Pusat yang telah melenceng jauh dari Pancasila.
Ketika itu kita kalah engku, tahun 1961 ialah tanggal berakhirnya perang antara kita dengan pusat. Komunis semakin kuat di Pusat, semakin mesra dengan Soekarno, adapun di daerah dalam hal ini Minangkabau, mereka semakin Gadang Kapalo, semena-mena, Dijajahlah kita teptanya, dijajah oleh orang yang dikata “Saudara Sebangsa”, orang-orang tiada bertuhan. Sungguh cobaan yang berat..
Gejolak di pusat sampai berpengaruh ke daerah, dikuasai oleh komunis pusat, maka demikian pula di daerah, mereka kegedang-gedangan. Baca lebih lanjut