Tag

, , , ,

Seorang engku bertanya kepada kami “Sudahkah mulai engkau berpuasa hari ini (Sabtu, 28-6-14)?”

Kami jawab “Sudah engku, bagaimana pula dengan engku? Berpuasakah engku hari ini?” tanya kami.

Si engku menjawab dengan gusar “Huh.. kalau saya punya Amirul Mukminin, jadi mengikuti apa kata Amir saya. Lagi pula – kalau seandainya engkau belum tahu – MUI di republik ini telah mengeluarkan bahwa; Penetapan Awal & Akhir Puasa Mengikuti Pemerintah. Tak patut kiranya sebagai umat Islam di republik ini tak mematuhi Fatwa MUI yang dapat kita samakan dengan Mufti ini..”

Kamipun tersenyum saja dibuatnya “Bukankah MUI-pun telah mengharamkan berbagai aliran sesat serupa AHmadiyah, Jaringan Islam LIberal (JIL), Sekulerisme, LIberalisme, Pluralisme, dll. Tapi kenapa engku masih membela Ahmadiyah & JIL dengan dalih KEBEBASAN & KEBERAGAMAN..?” tanya kami

Si engkupun terdiam dan kami lanjutkan bertanya “MUI pun telah mengharamkan untuk memilih pemimpin yang tidak hendak berjuang untuk umat Islam. Namun engku dan sebagian umat Islam yang mengaku mengikuti Fatwa MUI pada setiap awal & akhir Ramadhan ini malah menjadikan angin lalu saja fatwa yang satu itu. Bagaimana pula itu engku?”

Kesal agaknya si engku itu, lalu keluarlah asli si engku “Dasar engkau militan berjenggot fanatik…!!”

“Maaf engku, kata orang; Lisan engku, mencerminkan siapa sebenarnya engku..” balas kami sambil menahan gelak..

Umat Islam itu sesungguhnya bersaudara, sudah banyak dalilnya tak perlu kami uraikan. Semoga yang terbaik jualah untuk umat Islam: