Tag
Kami mendapat kabar dari kampung bahwa salah seorang pengurus pada salah satu masjid di kampung kita mendapat tawaran untuk mengadakan berbuka bersama di masjid. Tawaran ini datang dari salah satu tim pemenangan capres-cawapres salah satu pasangan yang ada di kampung kita. Si engku pengurus yang mendapat tawaran bertanya “Ini tim sukses dari pasangan nomor itsnain kah..?”
Jawab si pembuat ulah “benar engku..”
“Maaf engku, tak dapat di masjid kita berlaku hal demikian. Masjid kita ini netral dalam pemilu..” jawab si engku pengurus.
Kemudian bertingkahlah si pembuat ulah ini “Ini uang sebesar @%juta engku! Masakan engku tolak..!?”
Astagfirullahhal’azim.. ucap engku pengurus dalam hati, kenapalah orang sekarang begitu tak berkeningnya, tak berakal agaknya orang ini. Sudah tahu ini bulan puasa, dan sudah pula tahu kalau nomor itsnain itu sangatlah bencinya kepada Islam, masih jua didukung. Ingatan kembali ke masa silam, dimana orang-orang komunis merajalela di Minangkabau ini selepas memerangi PRRI. Orang komunis tak hanya dari kalangan tentara Jawa saja melainkan orang Minang yang tergabung dalam Organisasi Pemuda Rakyat (OPR) sangat berperan dalam penindasan ini. Terutama para TUKANG TUNJUAK.
Akhirnya si engku pengurus memilih untuk menjawab “Kalau engku bersikeras, bercakaplah dengan Engku Imam esok hari..” Baca lebih lanjut