Tag
Agam, BUkittinggi, danau tarusan, Kabupaten Agam, Kamang, Kamang Darussalam, Kamang Hilir, Kamang Mudiak, kapitalis, maksiat, mesum, Minangkabau, modal, moral, pariwisata, pelancongan, penduduk asli, Sumatera Barat, tarusan, wisata
Terdengar oleh kami dari kampung bahwa di nagari jiran kita Kamang Mudiak direncanakan akan dibuka salah satu kawasan pelancongan (objek wisata). Tarusan atau sekarang disebut-sebut orang dalam berbagai pemberitaan sebagai “Tarusan Kamang” telah menarik banyak perhatian. Setiap akhir pekan selalu ramai didatangi oleh orang-orang dari luar. Mulai dari sekedar melepas rangah, berpesiar menghabiskan waktu senggang bersama keluarga ataupun kekasih hati, ada juga yang datang sekedar menikmati keindahan alam, dan lain-lain sebab.
Memanglah dampak dari pemberitaan perihal Ekspedisi Tarusan Kamang yang dahulu sangatlah besar. Selepas itu setiap orang mulai tertarik hatinya untuk mencari tahu dan mengunjungi Tarusan. Kabar untuk dijadikan sebagai salah satu Kawasan Pelancongan (Objek Wisata) memanglah segera beredar. Namun pada masa-masa awal dari bulan Mei ini baru terdengar kepastiannya.
Engku dan encik pastilah heran “kenapa pula orang Kamang Hilia ikut-ikut pula mencampuri urusan orang Kamang Mudiak?!”
Atau “Untuk apalah di tuanku membahas perakara ini. itu bukan urusan kita. Nanti tersinggung pula orang dibuatnya..”
Bukan engku dan encik sekalian bukan hendak ikut campur dan pula bukan hendak kagadang-gadangan. Kami bersikap serupa ini karena beranggapan sudah waktunya kita mengubah dan memperbaiki perhubungan antara kedua nagari yang selalu bertikai setiap menjelang tanggal 15 Juni. Sudah waktunya para anak nagari, terutama para pemuda dari kedua nagari berfikir lebih maju. Jangan hendaknya para anak muda ini dalam berfikir masih berada di bawah bayang-bayang pola fikir inyiak-mamak-ayah mereka. Kalau yang baik, elok sangat untuk diikuti, namun sebaliknya serupa perasaan fanatik ke nagari dan lain sebagainya. Sangatlah tak elok untuk dipertahankan oleh Anak Nagari Kamang masa sekarang yang katanya pintar/cerdik/intelek itu. Maafkan kami engku dan encik sekalian..
Masalah ataupun kejadian yang menimpa ataupun berlaku di salah satu nagari, sesungguhnya akan berakibat juga kepada nagari yang lain. Terutama bagi awak di Kamang Hilir, segala fenomena (kejadian) yang berlaku di Kamang Mudiak, Magek, dan Salo akan sangat berpengaruh terhadap nagari kita. Apa sebab? Baca lebih lanjut