Tag
Agam, BUkittinggi, Kamang, Kamang Darussalam, Kamang Hilir, kampung, kubang, kubang kaciak, lubuak, Minangkabau, Nan Tujuah, Sumatera Barat, tapi
Dahulu kami pernah merasa ada yang janggal dengan nama jorong kita yang satu ini. apa pulakah gerangan makna dari kata “Nan Tujuah?” apanya kira-kira yang tujuah? Sukunyakah? Kampungnyakah? Atau ada makna lain.
Jorong ini memiliki kekhasan berupa kawasannya yang termasuk kepada jorong terluas setelah Dalam Koto serta memiliki dua tumpak pusat pemukiman. Pertama ialah Kampuang Tapi yang terletak di jalan arah ke Nagari Salo, namun orang sekarang lebih mengenalnya dengan nama Padang Sawah. Kami tak pula faham kenapa dapat bertukar serupa itu. Semasa kanak-kanak dahulu masih teringat oleh kami ketika terdengar seorang engku menyapa di tepi jalan”Hendak kemanakah engku ini..?”
“Hendak ke Tapi agak sebentar..” jawab engku yang ditanya
Sedangkan kawasan yang lain terletak sebelah utara dari Tapi dimana mereka dipisahkan oleh kawasan persawahan. Pada sisi ini (sebelah utara) terdapat beberapa kampung yakni Lubuak, Kubang, Surian, Balai Darek, Guci, Pasia dan Nyilu. Kampung Pasia merupakan kawasan yang menghubungkan kedua kawasan ini.
Sungguh membuat hati kami penasaran dengan jorong yang satu ini, selain karena keadaan kawasan jorong mereka yang terlihat pada pandangan mata lahir terpisah. Namun kami berharap pada bathin mereka sesungguhnya dekat. Ada satu lagi yang membuat kami begitu penasaran duhai engku dan encik sekalian yakni perihal letak beberapa kampung di Jorong Nan Tujuah ini.
Adalah kampuang Lubuak, Kubang, Parak Laweh, Surian, dan Pasia dimana letak kampung-kampung ini saling berdekatan. Kampung-kampung inipun tidak pula luas, mungkin hanya beberapa hektar saja (maaf engku dan encik, tak pernah kami hitung jadi perkiraan kasar saja). Kampung Lubuak berbatasan dengan Kubang dan Parak Laweh, kemudian disebelah Kubang ada Surian dan Pasia. Kampung Lubuak misalnya hanya terdapat sekitar empat rumah ditambah surau, kampung Kubangpun demikian hanya ditempati empat rumah kalau kami tak salah. Kemudian Kampung Parak Laweh hanya terdapat dua rumah saja. Kampung Surian empat rumah ditambah satu rumah yang masih belum dihuni. Sedangkan Kampung Pasia hanya dihuni oleh tiga rumah saja.
Hal ini sangat berlainan dengan kampung Tapi yang merupakan kampung terluas dan diisi oleh banyak rumah. Semenjak perbatasan dengan Jorong Pintu Koto hingga ke perbatasan dengan Jorong Balai Panjang itulah Kampung Tapi. Baca lebih lanjut