Tag
Kamang, Kisah, Kol. Dahlan Djambek, Komunis, M. Natsir, Minangkabau, Pemberontakan, PRRI, Republik Indonesia, Sumatera Barat, Sumatera Tengah
Tahukah tuan apa yang terjadi pada bulan Februari ini?
Kami harap tidak ada diantara tuan dan encik yang menjawab “O.. valentine tuanku..”
Astagfirullah, bukankah telah nyata bagi kita bahwa kebiasaan bervalentine bukanlah kebiasaan kita orang Minang dan terlabih bukan pula kebiasaan kita orang Islam. Dilihat dari segi sejarah, sudah terang kepada kita, milik siapakah kiranya kebiasaan ini.
Tuan, kami bukan hendak membahas perkara Valentine yang dirayakan oleh orang kafir pada bulan ini. Yang hendak kami ketahui dari tuan dan encik sekalian ialah tahukah tuan dan encik akan peristiwa besar yang terjadi di Minangkabau ini, terjadi pada masa 1958-1961. Kampung kita tercinta Kamang Darussalam ikut pula menjadi salah satu saksi penting. Tahukah tuan?
Yaknya PRRI tuan dan encik sekalian. Marasai kita orang Minang selama di bawah Oenjajahan orang Komunis Jawa. Cobalah tuan dan encik tanyakan kepada ayah, bunda, mamak, inyiak, nenek, etek, dan maktuo dari tuan dan encik. Serupa apakah kepahitan hidup ketika itu di kampung sendiri?
Tuan, adalah Kolonel Dahalan Djambek yang menjadi salah satu pimpinan dari pemberontakan PRRI. Tatkala Bukittinggi telah jatuh ke tangan Tentara Pusat, maka beliau dan keluarga memilih untuk hijrah ke Kampung kita, Kamang Darussalam. Selepas itu, karena tentara pusat telah bergerak pula arah ke kampung kita. Maka beliau mengundurkan diri ke Suayan yang berada di seberang bukit.
Kisah akhir dari kehidupan beliau telah sama-sama kita ketahui tuan. Berkat tipu muslihat antara tentara pusat yang komunis dengan Organisasi Pemuda Rakyat (OPR). Maka Kolonel Dahlan Djambek yang telah bersedia untuk menyerah di serang tatkala lengah. Beliau dibunuh dengan sangat pengecut oleh Komunis.
Tahukah tuan perihal kisah tersebut? Baca lebih lanjut