Pada akhir-akhir ini di negeri kita, berbagai tempat pelancongan baru bermunculan. Seolah-olah berlomba-lomba dalam menarik agar orang datang ke kampung masing-masing. Tidak hanya itu ada semacam kebanggaan apabila kampungnya masuk koran apalagi tipi.
Di jejaring sosial gambar-gambar mengenai tempat pelancongan itu beredar. Apabila diambil dari sudut pengambilan gambar yang tepat maka akan semakin mempesonalah tempat itu. Belum lagi apabila ada gadih jolong gadang nan kamek bergaya manja di gambar itu. Tentulah menambah pesona dari tempat yang diambil gambarnya.
Ramai orang datang sembar bergambar ria, kemudian memuatnya di jejaring sosial. Selepas itu kampung yang dikunjungi menjadi pembicaraaan, terkenal kemana-mana saja.
Ya, itu agaknya nan diharapkan sebagian dari kita, keinginan menjadi terkenal, menarik perhatian semua orang. Kalau dapat seluruh pandangan mata orang di Luhak Agam tertuju ke kampung kita. Tapi tuan, seperti kata kami barusan hanya “sebagian” karena sebagian lain menolak itu semua. Banyak masalah nan disebabkan orang datang ini. Terutama para Ahli Zinah.[1] Baca lebih lanjut